Sabtu, 09 November 2013

indikator promkes dan keuntungan serta kerugian media promkes



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Promosi atau pendidikan kesehatan pada hakikatnya adalah suatu kegiatan atau usaha menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu. Dengan harapan pesan tersebut masyarakat, kelompok dan individu memperolah pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik.
Indicator dari dari promosi kesehatan tersebut diantaranya :
1.            PHBS
2.            Bayi mendapat Asi Eksklusif
3.            Desa yang bergaram yodium
4.            Posyandu Purnama
5.            Desa siaga
6.            Penyuluhan NAFZA
B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian dan aspek-aspek dari indicator promkes?
2.      Apa saja media yang digunakan untuk promkes dan bagaiman kekurangan dan kelebihan dari masing-masing media?
C.     Tujuan
Tujuan umum:
Memahami tentang ilmu keperawatan komunitas
Tujuan khusus:
Mengetahui tentang promosi kesehatan dalam gedung dan kegiatan apa saja yang dilakukan didalam gedung.
D.    Manfaat
Manfaat yang dapat kita petik dari penyusunan makalah ini adalah kita dapat memahami tentang promosi kesehatan dan indicator-indikator yang ada dalam promkes serta kelebihan & kekurangan dari media promkes.

BAB II
PEMBAHASAN
1.      PHBS
a.       Pengertian
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah wujud keberdayaan masyarakat yang sadar, mau dan mampu mempraktekkan PHBS. Dalam hal ini ada 5 program priontas yaitu KIA, Gizi, Kesehatan Lingkungan, Gaya Hidup, dan Sehat / Asuransi Kesehatan / JPKM. Sedangkan penyuluhan PHBS itu adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan (Advokasi), bina suasana (Social Support) dan pemberdayaan masyarakat (Empowerment).
Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, terutama dalam tatanan masing-masing, dan masyarakat dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
b.      Indikator PHBS
Indikator nasional PHBS ada 10, yaitu :
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2. Memberi bayi ASI Eksklusi
3. Menimbang balita setiap bulan
4. Menggunakan Air Bersih
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
6. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik di rumah
8. Makan sayur dan buah setiap hari
9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari
10. Tidak merokok di dalam rumah
Keterangan INDIKATOR PHBS:
1.      Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
Pertolongan pertama pada persalinan balita termuda dalam rumah tangga dilakukan oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan).
2.      Memberi bayi ASI Eksklusif
Bayi termuda umur 0 – 6 bulan diberi ASI saja sejak lahir sampai dengan 24 jam terakhir.
3.      Menimbang balita setiap bulan
Balita (0 – 1thn) ditimbang berat badannya secara rutin setiap bulan dan dicatat dalam KMS. Penimbangan ke posyandu, puskesmas, pustu, RS, bidan dan sarana kesehatan lainnya minimal 8 kali setahun.
4.      Menggunakan Air Bersih
Rumah tangga menggunakan air bersih untuk keperluan sehari-hari. Syarat fisik air bersih adalah tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Jarak sumber air bersih dengan tempat penampungan limbah minimal 10 m.
5.      Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
Kebiasaan anggota rumah tangga umur ≥ 5 th untuk mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum dan sesudah makan, sesudah buang air besar (BAB) dalam 1 minggu terakhir.
6.      Menggunakan jamban sehat
Rumah tangga memiliki atau menggunakan jamban leher angsa dengan septik tank/lubang penampung kotoran sebagai tempat pembuangan akhir.
Jamban/kakus adalah bangunan yang dipergunakan untuk membuang tinja atau kotoran manusia.tinja bagi keluarga. Manfaat jamban adalah untuk mencegah penularan penyakit dan pencemaran dari kotoran manusia.
Syarat jamban sehat adalah :
a.       Tidak mencemari sumber air minum (jarak sumber air minum dengan lubang penampungan minimum 10 m, bila tidak memungkinkan perlu konstruksi kedap air).
b.      Tidak berbau dan tinja tidak dijamak oleh serangga dan tikus.
c.       Tidak mencemari tanah di sekitarnya.
d.      Mudah dibersihkan.
e.       Aman digunakan.
f.       Dilengkapi dinding dan atap pelindung.
g.      Cukup penerangan.
h.      Lantai kedap air.
i.        Luas ruangan cukup
j.        Ventilasi cukup baik
k.      Tersedia air dan alat pembersih.
7.      Memberantas jentik di rumah
Tidak ditemukan jentik di semua tempat yang dapat menampung air baik di dalam atau di lingkungan rumah.
8.       Makan sayur dan buah setiap hari
Anggota rumah tangga umur > 10 th mengkonsumsi minimal 3 porsi buah dan 2 porsi sayuran setiap hari dalam 1 minggu terakhir
9.       Melakukan aktifitas fisik setiap hari
Anggota keluarga umur > 10 th melakukan aktifitas fisik setiap hari minimal 30 menit dalam 1 minggu terakhir. Aktifitas fisik yang dimaksud adalah kegiatan olah tubuh yang membuat tubuh menjadi lebih sehat : lari, jalan, bersepeda kayuh, menimba air, dls.
10.  Tidak merokok di dalam rumah
Anggota keluarga umur > 10 th tidak merokok di dalam rumah ketika berada bersama anggota keluarga lainnya selama 1 bulan terakhir.

1.      BAYI MENDAPAT ASI EKSKLUSIF
Pengertian ASI Eksklusif
Pemberian ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI selama 6 bulan tanpa tambahan cairan lain, seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, dan air putih, serta tanpa tambahan makanan padat, seperti pisang, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan nasi tim, kecuali vitamin, mineral, dan obat.(Dwi Sunar Prasetyono:2009).
Pemberian ASI tanpa makanan dan minuman pendamping (termasuk air jeruk, madu, air, gula), yang dimulai sejak bayi baru lahir sampai dengan usia 6 bulan (Sulityawati:2009)
ASI stadium I
ASI stadium I adalah kolostrum. Kolostrum merupakan cairan yang pertama disekresi oleh kelenjar payudara dari hari ke 1 sampai hari ke 4. Kolostrum berwarna kuning keemasan disebabkan oleh tingginya komposisi lemak dan sel-sel hidup. Kolostrum merupakan pencahar (pembersih usus bayi) yang membersihkan mekonium sehingga mukosa usus bayi yang baru lahir segera bersih dan siap menerima ASI.
ASI stadium II
ASI stadium II adalah ASI peralihan. ASI ini diproduksi pada hari ke 4 sampai hari ke 10. Komposisi protein makin rendah, sedangkan lemak dan hidrat arang makin tinggi dan jumlah volume ASI semakin meningkat.
ASI stadium III
ASI stadium III adalah ASI matur. ASI yang disekresi dari hari ke 10 sampai seterusnya. ASI matur merupakan nutrisi bayi yang terus berubah disesuaikan dengan perkembangan bayi sampai berumur 6 bulan (Purwanti: 2004).

Manfaat ASI Eksklusif
Menurut (Dwi Sunar Prasetyono:2009) menyusui bayi mendatangkan keuntungan bagi bayi, ibu, keluarga, masyarakat, dan negara.
Manfaat ASI Bagi Bayi
·         Ketika bayi berusia 6-12 bulan, ASI bertindak sebagai makanan utama bayi, karena mengandung lebih dari 60% kebutuhan bayi. Setelah berumur 1 tahun, meskipun ASI hanya bisa memenuhi 30% dari kebutuhan bayi, pemberian ASI tetap dianjurkan.
·         Para dokter menyepakati bahwa pemberian ASI dapat mengurangi resiko infeksi lambung dan usus, sembelit, serta alergi.
·         Bayi yang diberi ASI lebih kebal terhadap penyakit ketimbang bayi yang tidak memperoleh ASI.
·         ASI selalu siap sedia ketika bayi menginginkannya.
·         Apabila bayi sakit, ASI adalah makanan yang terbaik untuk diberikan kepadanya.
·         Bayi yang lahir prematur lebih cepat tumbuh jika diberi ASI.
·         IQ pada bayi yang memperoleh ASI lebih tinggi 7-9 poin ketimbang bayi yang tidak diberi ASI.
Manfaat ASI Bagi Ibu
·         Isapan bayi dapat membuat rahim menciut, mempercepat kondisi ibu untuk kembali ke masa prakehamilan, serta mengurangi risiko perdarahan.
  • Lemak disekitar panggul dan pada yang ditimbun pada masa kehamilan berpindah ke dalam ASI, sehingga ibu lebih cepat langsing kembali.
  • Risiko terkena kanker rahim dan kanker payudara lebih rendah.
  • Menyusui bayi lebih menghemat waktu.
  • ASI lebih praktis.
  • ASI lebih murah.
  • ASI selalu bebas kuman.
  • ASI dalam payudara tidak pernah basi.
Manfaat ASI Bagi Keluarga
  • Tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk membeli susu formula dan peralatannya.
  • Jika bayi sehat, berarti keluarga mengeluarkan lebih sedkit biaya guna perawatan kesehatan dan menghemat waktu keluarga.
  • Penjarangan kehamilan lantaran efek kontrasepsi MAL dari ASI eksklusif.
  • Menghemat tenaga keluarga karena ASI selalu siap tersedia.
  • Keluarga tidak perlu repot membawa botol susu, dan lain sebagainya ketika bepergian.
Manfaat ASI Bagi Negara
  • Menghemat devisa negara lantaran tidak perlu mengimpor susu formula dan peralatan lainnya.
  • Bayi sehat membuat negara lebih sehat.
  • Penghematan pada sektor kesehatan, karena jumlah bayi yang sakit hanya sedikit.
  • Memperbaiki kelangsungan hidup anak dengan menurunkan angka kematian.
  • Melindungi lingkungan lantaran tidak ada pohon yang digunakan sebagai kayu bakar untuk merebus air, dan peralatannya.
  • ASI merupakan sumber daya yang terus menerus diproduksi.
Kiat Memperbanyak Pasokan ASI
  1. Makan sebanyak yang anda butuhkan untuk memuaskan rasa lapar. Sering makan selama 24 jam dan makan makanan kecil ketika bayi menyusu.
  2. Minum untuk memuaskan dahaga, tetapi jangan memaksakan diri untuk minum lebih banyak dari yang anda inginkan, karena ini justru bisa mengurangi pasokan air susu.
  3. Meluangkan waktu untuk memusatkan perhatian dan memberi respons terhadap kebutuhan mengisap dari bayi: menyusui berdasarkan permintaan bayi.
  4. Kurangi sumber isapan lainnya: termasuk dot atau botol berisi sari buah atau air.
  5. Memompa keluar air susu untuk meningkatkan rangsangan pada payudara.
Faktor Terkait Pemberian ASI Eksklusif
Aspek-aspek tersebut adalah sebagai berikut:
Aspek pemahaman dan Pola pikir
  • Rendahnya tingkat pemahaman tentang pentingnya ASI selama 6 bulan pertama kelahiran bayi dikarenakan kurangnya informasi dan pengetahuan yang dimiliki oleh para ibu mengenai segala nilai plus nutrisi dan manfaat yang terkandung dalam ASI. Selain itu, kebiasaan para ibu yang bekerja, terutama yang tinggal di perkotaan, juga turut mendukung rendahnya tingkat ibu menyusui. Adapun mitos tentang pemberian ASI bagi bayi, misalnya ibu yang menyusui anaknya dapat menurunkan kondisi fisik dirinya merupakan suatu mitos yang sulit diterima oleh akal sehat.
Aspek Gizi
  • ASI mengandung nutrisi lengkap yang dibutuhkan oleh bayi hingga 6 bulan pertama kelahirannya. ASI pertama yang diberikan kepada bayi, yang sering disebut kolostrum, banyak mengandung zat kekebalan, terutama Ig A yang berfungsi melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi, seperti diare.
  • Kadar protein yang dikandung dalam kolostrum lebih tinggi daripada ASI matang atau mature. Adapun kandungan lemak dan laktosanya (gula darah) lebih rendah daripada ASI mature. Kolostrum juga mengandung vitamin, seperti vitamin A, B6, B12, C, D, dan K, serta mineral, terutama zat besi dan kalsium sebagai zat pembentukan tulang. Sama halnya dengan ASI mature, kolostrum juga mengandung enzim-enzim pencernaan yang belum mampu diproduksi oleh tubuh bayi, seperti protease (untuk menguraikan protein), lipase (untuk menguraikan lemak), dan amilase (untuk menguraikan karbohidrat). Itulah yang membuat kolostrum mudah sekali dicerna oleh sistem pencernaan bayi yang belum sempurna. Jadi dapat disimpulkan bahwa menyusui pada sejam pertama setelah kelahiran bayi, yang dilanjutkan dengan menyusui secara eksklusif selama 6 bulan, akan menyelamatkan lebih dari satu juta bayi.
Aspek Pendidikan
  • Memberikan ASI eksklusif kepada bayi pada awal kehidupannya (ketika otak masih bersifat plastis) merupakan hal yang sangat penting. Komposisi ASI yang sarat nutrisi lengkap, termasuk DHA dan AA, harus diketahui oleh semua ibu hamil dan menyusui, sehingga bayi mendapatkan nutrisi terbaik sejak awal kehidupannya.
  • Terkait hal itu, perlu diketahui bahwa 80% kecerdasan anak ditentukan saat anak berumur 0-6 bulan dengan pemberian ASI guna membangun sel-sel saraf.
Aspek Imunologik
  • Para ahli berpendapat bahwa ASI mengandung zat anti-infeksi yang bersih dan bebas kontaminasi. Kadar IgA dalam kolostrum cukup tinggi, zat ini berfungsi melumpuhkan bakteri patogen E.coli dan berbagai virus pada saluran pencernaan.
  • Laktoferin bersifat bakteriostatik (menghambat pertumbuhan bakteri), yang berpengaruh terhadap faktor pertumbuhan Laktobasilus bifidus yang cepat tumbuh dan berkembang biak dalam saluran pencernaan bayi yang mendapatkan ASI. Lysosim yang diproduksi makrofag berfungsi melindungi bayi dari bakteri E.coli dan salmonella, serta virus.


Aspek Psikologis
  • Saat menyusui, terjalinlah ikatan psikologis antara ibu dan bayi, yang tidak diperoleh dari pemberian susu formula. Proses ini disebut perlekatan (bonding). Secara psikologis, menyusui mengandung tiga hal penting.
  • Pertama, menyusui dapat membangkitkan rasa percaya diri bahwa ibu mampu menyusui dengan produksi ASI yang mencukupi kebutuhan bayi.
  • Kedua, interaksi antara ibu dan bayi. Kasih sayang ibu dapat memberikan rasa aman dan tenang, sehingga bayi bisa lebih agresif menyusui.
  • Ketiga, kontak langsung ibu dan bayi melalui sentuhan kulit mampu memberikan rasa aman dan puasa.
Aspek Kecerdasan
  • Para ahli gizi sependapat bahwa ASI mengandung DHA dan AA yang dibutuhkan bagi perkembangan otak. Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama setelah kelahiran bayi mempunyai dua dampak positif.
  • Pertama, dengan asupan gizi yang optimal, ASI dapat membantu perkembangan sistem saraf otak yang berperan meningkatkan kecerdasan bayi.
  • Kedua, berdasarkan hasil penelitian di Denmark, bahwa bayi yang diberi ASI hingga lebih dari 9 bulan akan tumbuh cerdas.
  • Inilah yang diungkapkan oleh seorang konsultan neonatology RSCM di Jakarta, Prof. Rulina Suradi, Sp.A(K) IBCLC.
Aspek Neurologis
  • Dengan meminum ASI, koordinasi saraf pada bayi yang terkait aktivitas menelan, mengisap, dan bernafas semakin sempurna.
2.      DESA YANG BERGARAM YODIUM.
Garam beryodium yang digunakan sebagai garam konsumsi harus memenuhi standar nasional indonesia (SNI) antara lain mengandung yodium sebesar 30 – 80 ppm (Depkes RI, 2000).
Persyaratan Pemenuhan Garam Sehat.
1.      Di bejana atau wadah tertutup
2.      Tidak kena cahaya.
3.      Tidak dekat dengan tempat lembab air, hal ini untuk menghindari penurunan kadar yodium dan meningkatkan kadar air, karena kadar yodium menurun bila terkena panas dan kadar air yang tinggal akan melekatkan yodium.

Cara penggunaan garam yodium:
1.      Tidak di bumbukan pada sayuran mendidih, tetapi dimasukkan setelah sayuran diangkat dari tungku, kadar Kalium Iodate (KIO3) dalam makanan akan terjadi penurunan setelah dididihkan 10 menit.
2.      Kadar yodium juga akan menurun pada makanan yang asam, makin asam makanan
makin mudah menghilangkan KIO3 dari makanan tersebut.
Contoh : Perubahan kadar yang di tambahkan pada berbagai macam makanan sebelum dan sesudah di panaskan dengan pengukuran yang dilakukan di laboratorium adalah sebagai berikut :
Proses perusak terhadap kandungan yodium
1.      Merebus (terbuka) kadar yodium hilang ± 50 %
2.      Menggoreng kadar yodium hilang ± 35 %
3.      Memanggang kadar yodium hilang ± 25 %
4.      Brengkesan atau pepesan kadar yodium hilang ± 10 %

Ciri-ciri Pemilihan Garam Yang Baik di Pasaran
1.      Berlabel mengandung yodium
2.      Berwarna putih bersih.
3.      Kering
4.      Kemasan baik / tertutup rapat.




3.      POSYANDU PURNAMA
Posyandu merupakan salah satu upaya pelayanan kesehatan yang dikelola oleh masyarakat dengan dukungan teknis petugas Puskesmas. Pada perkembangannya posyandu dibagi menjadi 4 strata yaitu posyandu pratama, posyandu madya, posyandu purnama dan posyandu mandiri. Pembagian keempat strata posyandu tersebut berdasarkan pada tingkat kualitas dan telaah kemandirian posyandu. Posyandu yang memiliki tingkat kualitas paling tinggi dan paling mandiri dikelompokkan dalam posyandu mandiri. Selain itu, semakin posyandu menjadi posyandu mandiri maka tingkat pemberdayaan masyarakat juga semakin tinggi dibanding dengan posyandu pada tingkat pratama, madya atau purnama. Perkembangan posyandu tersebut sangat dipengaruhi oleh upaya kader dalam mengelola posyandu serta tingginya pemberdayaan dan peran serta masyarakat dalam kegiatan posyandu di wilayah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kader terhadap pencapaian posyandu mandiri di Kabupaten Jember.
Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh kader posyandu mandiri yang ada di Wilayah Kabupaten Jember yaitu sebanyak 344 posyandu. Teknik pengambilan sampelnya adalah simple ramdom sampling dan didapatkan jumlah sampel sebanyak 76 kader posyandu dari 76 posyandu mandiri. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan program komputer SPSS dengan uji statistik regresi logistik berganda.
Upaya yang direkomendasikan dalam penelitian ini adalah: Sebaiknya perlu dilakukan pelatihan kader secara rutin oleh tenaga puskesmas maupun dinas kesehatan dan swasta, perlu dilakukan pembinaan secara berkelanjutan dan intensif kepada kader, perlu kajian lebih lanjut terhadap bentuk pelatihan yang efektif yang dapat meningkatkan motivasi dan kemampuan kader, kerjasama dengan instansi terkait perlu ditingkatkan melalui pertemuan rutin dalam rangka membahas upaya-upaya bersama yang dapat dilakukan untuk meningkatkan fungsi Posyandu, Bidan atau petugas kesehatan lain yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan posyandu sebaiknya dapat menjaga kepercayaan masyarakat dan kader, bagi Dinas Kesehatan maupun pihak Puskesmas perlu ada upaya untuk mengadakan penilaian langsung berkaitan dengan stratifikasi posyandu.

4.      DESA SIAGA
Desa Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri. Sebuah Desa dikatakan menjadi desa siaga apabila desa tersebut telah memiliki sekurang-kurangnya sebuah Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) (Depkes, 2007). Konsep Desa Siaga yang dimaksudkan untuk memberdayakan masyarakat agar mau dan mampu hidup sehat itu harus berkesinambungan dan menjadi bagian dari warga desa tersebut.
Poskesdes adalah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan/menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa. UKBM yang sudah dikenal luas oleh masyarakat yaitu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Warung Obat Desa, Pondok Persalinan Desa (Polindes), Kelompok Pemakai Air, Arisan Jamban Keluarga dan lain-lain (Depkes, 2007).

Untuk dapat menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa, Poskesdes memiliki kegiatan:
  1. Pengamatan epidemiologi sederhana terhadap penyakit terutama penyakit menular yang berpotensi menimbulkan
  2. Kejadian Luar Biasa (KLB) dan faktor resikonya termasuk status gizi serta kesehatan ibu hamil yang beresiko.
  3. Penanggulangan penyakit, terutama penyakit menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan KLB serta faktor resikonya termasuk kurang gizi.
  4. Kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana dan kegawatdarutan kesehatan.
  5. Pelayanan medis dasar sesuai dengan kompetensinya.
  6. Promosi kesehatan untuk peningkatan keluarga sadar gizi, peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), penyehatan lingkungan dan lain-lain.
Dengan demikian Poskesdes diharapkan sebagai pusat pengembangan atau revitalisasi berbagai UKBM yang ada di masyarakat desa. Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, Poskesdes harus didukung oleh sumber daya seperti tenaga kesehatan (minimal seorang bidan) dengan dibantu oleh sekurang-kurangnya 2 orang kader. Selain itu juga harus disediakan sarana fisik berupa bangunan, perlengkapan dan peralatan kesehatan serta sarana komunikasi seperti telepon, ponsel atau kurir.
Untuk sarana fisik Poskesdes dapat dilaksanakan melalui berbagai cara/alternatif yaitu mengembangkan Polindes yang telah ada menjadi Poskesdes, memanfaatkan bangunan yang sudah ada misalnya Balai Warga/RW, Balai Desa dan lain-lain serta membangun baru yaitu dengan pendanaan dari Pemerintah (Pusat atau Daerah), donatur, dunia usaha, atau swadaya masyarakat.
Kriteria Desa Siaga
1.          Adanya forum masyarakat desa
2.          Adanya pelayanan  kesehatan dasa
3.          Adanya UKBM Mandiri yang dibutuhkan masyarakat desa setempat
4.          Dibina Puskesmas Poned
5.          Memiliki system surveilans (faktor resiko dan penyakit) berbasis masyarakat.
6.          Memiliki system kewaspadaan dan kegawatdaruratan bencana berbasis masyarakat.
7.          Memiliki system pembiayaan kesehatan berbasis masyarakat.
8.          Memiliki lingkungan yang sehat.
9.          Masyarakatnya ber perilaku hidup bersih dan sehat.


5.      PENYULUHAN NAFZA
NAPZA adalah singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya. Istilah ini lazimnya di lingkungan masyarakat disebut NARKOBA (Narkotika  dan bahan/ obat berbahaya).
NAPZA/NARKOBA meliputi:
a.       Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan  dapat menimbulkan ketergantungan.
Contoh: Ganja/ Cimeng/ Gele, Heroin/Putaw, Opium, Kokain, Metadon.
b.      Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat yang bukan narkotika, yang   mempengaruhi susunan saraf pusat dan menyebabkan perubahan khas pada aktifitas  mental dan perilaku. Contoh: Amfetamin/ Ekstasi, Shabu, Inex, Obat penenang/obat tidur.
c.       Zat adiktif lainnya.
Zat adiktif lainnya adalah bahan lain atau obat bukan narkotik atau psikotropika yang penggunaannya dapat menimbulkan ketergantungan. Contoh:Tembakau/Rokok, Alkohol/ Miras (minuman keras), Inhalansia (Lem, Tinner).
Jenis-jenis NAPZA/NARKOBA yang sering disalahgunakan adalah:
Putaw, Ekstasi, Shabu, Pil BK/ Pil koplo, Ganja. Alkohol, Rokok, Lem, Tinner.
Asal Narkoba/Napza
1.      Yang berasal dari tanaman adalah ganja dan nikotin
2.      Yang berasal dari tanaman dan diolah secara kimia yang disebut semi sintetis. Contoh : putaw yang berasal dari tanaman candu, alcohol
3.      Yang berasal dari bahan kimia murni (sintetis) adalah ektasi, shabu dan obat penenang/tidur.
Pengaruh Narkoba/Napza
1.      Memacu kerja otak, disebut stimulans. Dapat menimbulkan rasa riang dan sulit tidur. Contoh : ektasi, shabu, nikotin
2.      Menghambat kerja otak, disebut depresan. Dapat menimbulkan kantuk, rasa tenang/rileks. Contoh : putaw, obat penenag/tidur dan alcohol
3.      Menyebabkan khayal atau halusinasi, disebut halusinogen. Contoh : ganja
Dampak Penyalahgunaan Narkoba/Napza Pada Umumnya
Penyalahgunaan narkoba adalah penggunaan narkoba/napza bukan untuk tujuan pengobatan, melainkan untuk dapat menikmati pengaruhnya. Namun pengaruh itu hanya sementara.Jika pemakaiannya dihentikan, pengaruh itu hilang. Setelah itu muncul rasa tidak enak. Untuk menghilangkan rasa tidak enak, lalu ia menakai lagi narkoba. Demikian seterusnya, akhirnya menjadi kecanduan atau ketergantungan. Karena cukup sering disalahgunakan, timbul gangguan kesehatan.
a.       Gangguan kesehatan fisik
1.      Kerusakan organ vital, termasuk otak, jantung, paru-paru, hati, ginjal, dan organ reproduksi .
2.      Keracunan dengan berbagai tanda dan gejala, seperti mual, muntah, pusing, kejang, gemetar, jantung berdebar, nyeri dada, denyut jantung meningkat, suhu badan naik, tekanan darah tinggi,  pupil melebar, sampai koma (setiap jenis narkoba dan dosis yang digunakan mempunyai dampak keracunan berbeda).
3.      Gejala putus obat (withdrawal syndrome), seperti antara lain mual, muntah, diare, mengantuk, pilek, bersin, mata berair, pupil melebar, tekanan darah naik, ritme pernafasan meningkat, suhu badan naik, gemetar, hilang selera makan, sulit tidur, Jantung berdebar, lemas, kejang lambung, impotensi, gangguan jantung dan ginjal, gangguan paru-paru dan saluran nafas, (setiap jenis narkoba menimbulkan gejala putus obat yang berbeda).
4.      Gejala Putus Obat dikalangan pengguna narkoba disebut "sakauw", singkatan dari "sakit sekali karena putauw". Sakauw digambarkan oleh penderitanya sebagai keadaan penderitaan sakit sekujur tubuh, gabungan dari semua rasa sakit/nyeri yang hebat.
b.      Gangguan kesehatan psikis
Selain dari dampak terhadap kesehatan fisik, keracunan dan gejala putus narkoba juga menimbulkan gangguan psikis, seperti antara lain gelisah, cemas, takut, curiga dan waspada berlebihan, ketakutan berlebihan, panik, , bingung, mudah tersingung, depresi,  kegembiraan yang berlebihan, agresif, gangguan daya ingat (mudah lupa), gangguan nalar dan konsentrasi,  banyak bicara, gangguan kesadaran dan perilaku.
c.       Memburuknya kehidupan social
Pemakaian napza/narkoba yang lama menyebabkan prestasi sekolah mundur bahkan berhenti sekolah. Hubungan dengan keluarga menjadi buruk, karena ketagihan pemakai NAPZA  mulai menjual barang, berbohong dan mencuri untuk membeli karena harganya mahal.
Pengenalan Dini Dan Ciri Penyalahgunaan Napza/Narkoba.
1.      ANAK:
·         Sulit memusatkan perhatian pada suatu kegiatan atau tidak tekun
·         Sering sakit
·         Mudah kecewa
·         Mudah murung
·         Sudah merokok sejak sekolah dasar
·         Agresif dan destruktif
·         Sering berbohong, mencuri atau melawan tata tertib
·         IQ taraf perbatasan (IQ 70-90)

2.      REMAJA:
·         Mempunyai rasa rendah diri, kurang percaya diri dan mempunyai citra diri    negative
·         Sifat sangat tidak sabar
·         Diliputi rasa sedih atau cemas
·         Cenderung melakukan sesuatu yang mengandung risiko tinggi bahaya
·         Cenderung memberontak
·         Tidak mau mengikuti peraturan/tata nilai yang berlaku
·         Kurang taat beragama
·         Berkawan dengan penyalahguna NAPZA
·         Motivasi belajar rendah
·         Adanya hambatan atau penyimpangan dalam perkembangan psikoseksual (pemalu, sulit bergaul, sering masturbasi, suka menyendiri, kurang bergaul dengan lawan jenis).
·         Mudah menjadi bosan, jenuh, murung.
·         Cenderung merusak diri sendiri
Cara Pencegahan / menangkal penyalahgunaan narkoba
a.       Memahami diri sendiri :
·         Memahami diri sendiri dengan menerima segala kelebihan dan kekurangan
·         bersikap positif terhadap keberadaan dirinya dan orang lain/mengembangkan citra diri yang positif 
·         memupuk kebiasaan yang baik seperti : menjaga kesehatan, mematuhi orang tua dan guru, jujur, adil dan sopan
b.      Mengembangkan rasa percaya diri
·         Mampu menyatakan hak-haknya dan menghargai hak-hak orang lain.
·         Berani menyatakan pendapat, berbicara jelas dan tenang
·         Tidak mudah dipengaruhi orang lain dan tidak membiarkan orang lain memaksa melakukan sesuatu yang tidak dikehendakinya.
c.       Mengembangkan kemampuan mengelola pikiran, emosi/perasaan dan perilaku.
Perasaan atau emosi adalah reaksi dalam diri seseorang terhadap peristiwa di sekelilingnya, contoh : perasaan bahagia, gembira, tenang, sedih, kecewa, marah, cemas. Karena peristiwa di sekeliling selalu berubah, perasaan pun sering berubah.
Mengelola perasaan artinya melakukan sesuatu terhadap perasaan setelah dipikir, agar hal itu tidak merugikan dirimu dan orang lain. Jika belajar mengelola perasaan kamu akan lebih mudah mengatur hidupmu, lebih terkendali dan emosimu akan lebih tenang.
d.      Memiliki dan meningkatkan ketrampilan menyelesaikan masalah
e.       Meningkatkan ketrampilan kemampuan berkomunikasi secara efektif terhadap teman sebaya dan orang dewasa
f.       Meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
g.      Mengisi waktu dengan kegiatan yang positif
h.      Aktif dalam kegiatan pencegahan penyalahgunaan Napza/Narkoba di sekolah.





MEDIA PROMOSI KESEHATAN
Media promosi kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik itu media cetak, elektronik, dan media luar ruang, sehingga sasaran dapat meningkat pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah prilakunya kea rah positif terhadap kesehatan.
Tujuan dari media promosi kesehatan:
1.      Media dapat mempermudah penyampaian informasi
2.      Dapat memperjelas informasi
3.      Media dapat mempermudah pengertian
4.      Mengurangu komunikasi yang verbalistik
5.      Dapat menampilkan objek yang tidak dapat ditangkap dengan mata
6.      Memperlancar komunikasi dll
Penggolongan media promosi kesehatan
a.       Media cetak, yaitu suatu media statis yang mengutamakan pesan-pesan visual. Media cetak umumnya terdiri dari gambaran sejumlah kat,gambar atau foto dalam tata warna.

Adapun macam-macamnya adalah :
1)      Poster
2)      Leaflet
3)      Brosur
4)      Majalah
5)      Surat kabar
6)      Lembar balik
7)      Sticker
8)      Pamphlet
Kelebihan media cetak
-          Tahan lama
-          Mencakup banyak orang
-          Biaya tidak tinggi
-          Tidak perlu listrik
-          Dapat dibawa kemana-mana
-          Dapat mengungkit rasa keindahan
-          Mempermudah pemahaman
-          Meningkatkan gairah belajar
Kelemahan media cetak
-          Media ini tidak dapat menstimulir efek suara dan efek gerak
-          Mudah terlipat

b.      Media elektronik, yaitu suatu media bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan didengar dalam menyampaikan pesannya melalui alat bantu elektronik. Adapun macam-macamnya antara lain :
1.      TV
2.      Radio
3.      Film
4.      Video film
5.      Cassette
6.      CD
7.      VCD
Kelebihan media elektronik
1)      Sudah dikenal masyarakat
2)      Mengikutsertakan semua panca indra
3)      Lebih mudah dipahami
4)      Lebih menarik karna ada suara dan gambar yang bergerak
5)      Bertatap muka
6)      Penyajian dapat dikendalikan
7)      Jangkauan relative lebih besar
8)      Sebagai alat diskusi dan dapat diulang-ulang
Kekurangan media elektronik
1)      Biaya lebih tinggi
2)      Sedikit rumit
3)      Perlu listrik
4)      Perlu alat canggih untuk produksinya
5)      Perlu persiapan matang
6)      Peralatan selalu berkembang dan berubah
7)      Perlu keterampilan penyimpanan
8)      Perlu trampil dalam pengoprasian

b.      Media luar ruang, yaitu media yang menyampaikan pesannya diluar ruang secara umum melalui media. Diantaranya ialah :
1.      Papan reklame
2.      Spanduk
3.      Pameran
4.      Banner
5.      TV layar lebar

Kelebihan media luar ruang
1)      Sebagai informasi umum dan hiburan
2)      Mengikutsertakan semua panca indra
3)      Lebih mudah di pahami
4)      Lebih menarik karena ada suara dan gambar bergerak
5)      Bertatap muka
6)      Penyajian dapat dikendalikan
7)      Jangkauan relative lebih besar
8)      Dapat menjadi tempat bertanya lebih detail
Kekurangan media luar ruang
o   Biaya lebih tinggi
o   Sedikit rumit
o   Memerlukan listrik
o   Memerlukan alat canggih untuk produksinya
o   Perlu persiapan matang
o   Peralatan selalu berkembang dan berubah
o   Perlu keterampilan penyimpanan
o   Perlu keterampilan dalam pengoprasian


























BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Promosi atau pendidikan kesehatan pada hakikatnya adalah suatu kegiatan atau usaha menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu. Dengan harapan pesan tersebut masyarakat, kelompok dan individu memperolah pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik.
Indicator dari dari promosi kesehatan tersebut diantaranya :
1.      PHBS
2.      Bayi mendapat Asi Eksklusif
3.      Desa yang bergaram yodium
4.      Posyandu Purnama
5.      Desa siaga
6.      Penyuluhan NAFZA

B.     SARAN

Demikianlah makalah ini kami buat untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan kita pada mata kuliah Komunitas tentang. Saya selaku penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu, saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca agar makalah selanjutnya dapat lebih baik lagi. Terima Kasih.








DAFTAR PUSTAKA

Prof.Dr. Notoatmodjo Soekidjo, 2005, PROMOSI KESEHATAN Teori dan Aplikasi, Jakarta : RINEKA CIPTA
Prasetyono Sunar Dwi, 2012, Buku Pintar Asi Eksklusif, Jogyakarta : Diva Press