MAKALAH PROMOSI KESEHATAN DALAM GEDUNG
PUSKESMAS
Disusun
Oleh :
Semester V – U
S-1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI
KESEHATAN (STIKES) MATARAM
2013
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Promosi Kesehatan merupakan upaya
perubahan atau perbaikan perilaku di bidang kesehatan disertai dengan upaya
mempengaruhi lingkungan atau hal-hal lain yang sangat berpengaruh terhadap
perbaikan perilaku dan kualitas kesehatan. Promosi kesehatan berpatokan
pada PHBS.
Pada promosi kesehatan , peran
kemitraan lebih ditekankan lagi, yang dilandasi oleh kesamaan (equity),
keterbukaan (transparancy) dan saling memberi manfaat (mutual benefit).
Kemitraan ini dikembangkan antara pemerintah dengan masyarakat termasuk swasta
dan Lembaga Swadaya Masyarakat, juga secara lintas program dan lintas sektor.
Istilah promosi kesehatan tersebut juga ternyata sesuai dengan perkembangan
pembangunan kesehatan di Indonesia sendiri, yang mengacu pada paradigma sehat.
B.
RUMUSAN
MASALAH
a. Apa
itu promosi kesehatan ?
b. Apa
saja kegiatan promosi kesehatan dalam gedung ?
C.
TUJUAN
1. Tujuan umum:
Memahami tentang ilmu keperawatan komunitas
2. Tujuan
khusus:
Mengetahui
tentang promosi kesehatan dalam gedung dan kegiatan apa saja yang dilakukan
didalam gedung.
D. MANFAAT
Manfaat
yang dapat kita petik dari penyusunan makalah ini adalah kita dapat memahami
tentang promosi kesehatan dan kegiatan-kegiatan yang perlu kita lakukan dalam
kegiatan promosi kesehatan didalam gedung puskesmas.
BAB
II
PEMBAHASAN
a.
PROMOSI KESEHATAN
DI DALAM GEDUNG PUSKESMAS
Promosi
kesehatan didalam gedung puskesmas adalah promosi kesehatan
yang dilaksanakan dilingkungan dan gedung
puskesmas seperti di tempat pendaftaran,
poliklinik, ruang perawatan, laboratorium, kamar obat, dan halaman
puskesmas. Kegiatan promosi kesehatan didalam gedung puskesmas
dilaksanakan sejalan dengan pelayanan yang di selenggarakan puskesmas. Berikut
ini rincian keterangan bentuk kegiatan promosi kesehatan yang dapat dilakukan
di dalam gedung puskesmas.
b.
KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DIDALAM
GEDUNG PUSKESMAS
1. Di Tempat Pendaftaran
Memberikan salam kepada pengunjung puskesmas termasuk
dari kegiatan promosi karena telah terjadi komunikasi awal yang menimbulkan
kesan yang baik dan menyejukkan bagi
pasien/pengunjung puskesmas sehingga mengurangi beban yang
diderita. Kegiatan
promosi kesehatan di tempat pendaftaran dapat dilakukan dengan penyebaran
informasi melalui media seperti poster, leaflet, selebaran yang dapat
dipasang/diletakkkan di depan loket pendaftaran. Adapun jenis informasi yang
disediakan, yaitu :
a.
Alur
pelayanan puskesmas
b.
Jenis
pelayanan puskesmas
c.
Denah
poliklinik
d.
Informasi
masalah kesehatan yang menjadi masalah pada saat itu
e.
Peraturan
kesehatan seperti dilarang merokok, dilarang
meludah sembarangan, membuang sampah pada tempatnya dan lain-lain.
2. Di Poliklinik
Petugas kesehatan puskesmas yang melayani pasien meluangkan
waktunya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pasien berkenaan dengan
penyakitnya atau obat yang harus ditelannya. Tetapi jika hal ini belum mungkin
dilaksanakan, maka dapat dibuka klinik khusus bagi para pasien rawat jalan yang
memerlukan konsultasi atau konseling. Guna memudahkan pemberdayaan dalam
pelayanan medis, harus disediakan berbagai media (alat peraga) seprti misalnya
lembar balik (flashcards), poster, gambar-gambar atau model anatomi, dan brosur
(leaflet) yang bisa dibawa oleh pasien. Pihak yang paling berpengaruh terhadap
pasien rawat jalan adalah orang yang mengantarkannya ke puskesmas. Mereka ini
tidak dalam keadaan sakit, sehingga untuk memungkinkan untuk mendapatkan
informasi dari berbagai media komunikasi yang tersedia di poliklinik. Oleh
karena itu dipoliklinik, khususnya di Ruang Tunggu, perlu dipasang media
seperti poster, selebaran (leaflets) yang berisi informasi tentang berbagai
penyakit dan pencegahannya.Dengan mendapat informasi yang benar mengenai
penyakit yang diderita pasien, diharapkan dapat
membantu puskesmas memberikan informasi kepada pasien. Pemasangan
poster dan media komunikasi lainnya, mendorong pasien untuk berperilaku sesuai yang
dikehendaki agar penyakit atau masalah kesehatan yang dideritanya segera
diatasi.
3. Di ruang pelayanan KIA dan KB
Di pelayanan KIA dan KB selain dijumpai pasien sakit
(misalnya bayi atau balita), sebagian besar pengunjung adalah Ibu-ibu yang
memeriksakan kehamilannya atau hendak bersalin,
atau mereka yang memerlukan pelayanan kontrasepsi. Petugas kesehatan di pelayanan KIA
& KB tersebut perlu meluangkan waktunya untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan pasien/ individu berkenaan dengan pelayanan yang
didapatnya. Jika belum mampu, dapat dilimpahkan ke klinik khusus.Pihak
yang paling berpengaruh terhadap pasien/individu
yang mendapat pelayanan KIA & KB, juga
orang yang mengantarkannya ke puskesmas. Oleh perlu dipasang
poster-poster atau disediakan selebaran-selebaran (leaflets) tentang berbagai
penyakit, khususnya yang menyerang bayi dan balita. Disamping itu, tentang
pentingnya memeriksakan kehamilan secara teratur, pentingnya tablet Fe bagi ibu
hamil, pentingnya imunisasi lengkap bagi bayi,
pentingnya pemberian ASI eksklusif, pentingnya memantau
tumbuh kembang balita, dan lain-lain. Dengan mendapatkan informasi yang benar
tentang berbagai hal tersebut, pengantar diharapkan dapat membantu puskesmas
memberikan informasi kepada pasien/ individu tersebut.
Pasien/individupun merasa dalam suatu lingkungan
yang mendorongnya untuk berperilaku sesuai yang
dikehendaki untuk kesehatannya.
4. Di Ruang Perawatan Inap
Pemberdayaan
terhadap pasien raawat inap dilakukan terhadap pasien ibu-ibu bersalin, pasien
yang sudah dalam fase penyembuhan dan pasien penyakit kronis (kanker,
tuberculosis, dan lain-lain). Tujuannya adalah agar pasien tidak kambuh
dan dapat menjaga kesehatannya setelah pulang kerumah terutama bagi paasien
yang menderita penyakit kronis. Beberapa cara pemberdayaan yang dapat dilakukan
adalah sebagai berikut :
a. Di tempat tidur
Penyuluhan
ditempat tidur dilakukan terhadap pasien rawat inap yang belum dapat atau masih
sulit meninggalkan tempat tidurnya dan harus terus berbaring. Dalam hal ini
petugas kesehatan puskesmas mendatangi pasien/individu, duduk
disamping tempat tidur pasien tersebut, dan
melakukan penyuluhan. Oleh karena harus berpindah dari satu tempat ke tempat
lain, maka alat peraga atau medis, komunikasi yang digunakan haruslah yang
mudah dibawa-bawa seperti lembar balik (flash cards), gambar-gambar atau
foto-foto. Alat peraga tersebut sebaiknya sedikit mencantumkan kata-kata atau
kalimat.
b. Penggunaan Bahan Bacaan
(Biblioterapi)
Bahan-bahan
bacaan sebagai sarana untuk membantu proses penyakit yang diderita pasien rawat
inap puskesmas. Di Negara-negara maju seperti Amerika
Serikat, perpustakaan-perpustakaan yang dimiliki
Puskesmas tidak hanya berperan dalam
mendukung perkembangan pengetahuan petugas, melainkan juga dalam upaya
penyembuhan pasien. Para pasien boleh meminjam bacaan yang diminati untuk
beberapa lama,dan mengembalikan bahan bacaan, bagi pasien yang tidak dapat
membaca (misalnya karena sakit mata), maka biblioterapi dapat digabung
dengan bedside health promotion. Dalam hal ini petugas kesehatan membantu
pasien mebacakan sambil melakukan promosi kesehatan .
c. Penyuluhan Berkelompok
Terdapat
pasien yang dapat meninggalkan tempat tidurnya dalam waktu singkat, dapat
dilakukan promosi kesehatan secara berkelompok (3-6 orang). Untuk
itu di bangsal perawatan yang bersangkutan
harus disediakan suatu tempat atau ruangan untuk berkumpul. Penyuluhan
berkelompokk ini selain untuk meningkatkan pengetahuan serta karena itu,
kegiatan ini lebih bersifat menghibur, santai dan dapat diselingi rekreasi.
Untuk penyuluhan berkelompok sebaiknya menggunakan media komunikasi untuk
kelompok juga menggunakan metode yang bersifat menghibur seperti permainan,
simulasi. Lebih baik digunakan media yang lebih besar seperti flipchart,
poster, atau standing banner. Jika penyuluhan berkelompok digunakan
diruangan, dapat digunakan laptop, LCD proyektor dan
layarnya untuk menayangkan gambar-gambar atau film.
d. Pemanfaatan Ruang Tunggu
Ruang
tunggu dapat digunakan sebagai sarana bina suasana terutama untuk
para penjenguk yang datang beberapa saat
sebelum waktu kunjungan dimulai. Pada dinding ruang tunggu dapat dipasang
berbagai poster, disediakan boks berisi selebaran/leaflet yang dapat diambil
secara gratis. Dengan berbagai informasi tersebut diharapkan para penjenguk
mendapat informasi yang nantinya dapat disampaikan juga kepada pasien yang akan
dijenguknya.
e. Pendekatan keagamaan
Suasana
yang mendukung terciptanya perilaku untuk
mempercepat penyembuhanpenyakit dapat dilakukan pula
dengan pendekatan keagamaan. Dalam hal ini para petugas kesehatan baik
dengan upaya sendiri ataupun dengan dibantu pemuka agama, mengajak pasien unttk
melakukan pembacaan doa-doa. Rujukan terhadap
kitab suci untuk memperkuat nasihat biasanya dilakukan, sehingga
pasienpun merasa lebih yakin akan kebenaran perilaku yang harus dilaksanakannya
untuk mempercepat penyembuhan penyakitnya.
5. Di Laboratorium
Kesadaran
yang ingin diciptakan dalam diri masyarakat (pasien/orang sakit,
individu/pengunjung/orang sehat, dan para pengantarnya) adalah pentingnya
melakukan pemeriksaan laboratorium, yaitu :
·
Bagi
pasien adalah untuk ketepatan diagnosis yang dilakukan oleh dokter
·
Bagi
pengunjung yang sehat lainnya adalah untuk memantau kondisi kesehatan , agar
dapat diupayakan untuk tetap sehat Dikawasan laboratorium sebaiknya dilakukan
promosi kesehatan dengan media yang bersifat self service seperti poster
yang dapat dibaca atau leaflets yang dapat diambil gratis.
6. Di Kamar Obat
Dikamar
obat juga dijumpai pasien/individu, keluarga atau pengantarnya. Kesadaran
yang ingin diciptakan dalam diri mereka
adalah terutama tentang :
Manfaat obat generik dan keuntungan
jika menggunakan obat generik.
Kedisiplinan
dan kesabaran dalam menggunakan obat, sesuai dengan petunjuk dokter. Pentingnya memelihara
taman obat keuarga (TOGA) dalam rangka memenuhi
kebutuhan akan obat-obat sederhana. Disamping dipasang poster
dan disediakan leaflet tentang informasi kesehatan , di
ruang iini dapat dioperasikan tape recorder atau player yang menyampaikan
pesan-pesan tersebut.
7. Di Klinik Khusus
Klinik khusus diselenggarakan dalam rangka meningkatkan
upaya promosi kesehatan di dalam gedung puskesmas. khususnya untuk
pelayanan-pelayanan yang perlu mendapat tambahan dalam hal promosi
kesehatannya. Biasanya
karena pasien terlalu banyak, sedangkan petugas kesehatan yang melayani
terbatas (misalnya di poliklinik), atau
karena pasien dan keluarganya memerlukan
informasi/konsultasi khusus (misalnya tentang sanitasi/
kesehatan lingkungan, gizi, KB, kesehatan reproduksi, HIV/AIDS, dan lain-lain).
Dalam hal iini beberapa puskesmas mengembangkan klinik-klinik khusus sebagai
upaya inovasi, seperti misalnya : Klinik Gizi, Klinik Sanitasi, Klinik
Konsultasi Remaja, dan lain-lain.Kegiatan promosi kesehatan yang
diselenggarakan diklinik khusus umumnya adalah berupa layanan konseling. Umumnya
pelayanan disini berupa membantu upaya pemecahan masalah yang dirujuk dari
poliklinik atau pelayanan KIA & KB.
Beberapa
prinsip pemberian informasi melalui konseling
kepada pasien/individu yang perlu diperhatikan adalah :
a. Memberikan suasana gembira dan
semangat hidup Pada saat memulai pemberian informasi, sebaiknya petugas tidak
langsung mengungkap masalah, kelemahan, atau
kekeliruan pasien/individu. Perbincangan harus diawali dengan situasi
yang menggembirakan, karena situasi yang demikian membuat pasien/masyarakat
menjadi tertarik untuk terlibat dalam perbincangan, selanjutnya
pasien/individu diajak untuk mengungkapkan sendiri masalah,
kelemahan atau kekeliruannya.
b. Menghargai pasien/klien sepenuh hati
Menghargai pasien/individu adalah syarat utama
untuk terjadinya hubungan yang baik dan terbuka caranya dengan memberikan
ucapan dan bahasa tubuh yang menghargai.
c. Melihat pasien/individu sebagai subyek Petugas
kesehatan puskesmas harus mengendalikan kecenderungan
keinginannya untuk menasihati. Upayakan agar
pasien berbicara sebanyak-banyaknya tentang dirinya.
Sementara itu pembicaraan diarahkan kepada pemecahan masalah yang
dihadapi. Dengan demikian “resep” pemecahan masalah itu datang dari diri
pasien/individu itu sendiri. Hal ini akan menjadi
komitmen dari pasien untuk melaksanakan pemecahan
masalah tersebut.
d. Mengembangkan dialog yang menyentuh
perasaan. Dalam hubungan yang baik, petugas
kesehatan puskesmas selalu berusaha untuk mengemukakan kata-kata
yang menyentuh perasaan pasien/individu. Banyak petugas kesehatan menggunakan
pendekatan agama untuk membuat pasien/individu tersentuh.
e. Memberikan keteladanan Keteladanan
sikap dan perilaku petugas kesehatan puskesmas dapat menyentuh perasaan
pasien/individu. Keteladanan memang merupakan sugesti yang cukup kuat untuk
berubah kearah positif. Motivasi untuk berubah itu disebabkan oleh kepribadian,
wawasan, keterampilan dan kebajikan tenaga kesehatan terhadap pasien/individu.
8. Di halaman
Dihalaman
puskesmas yaitu ditempat parkir, taman,
dinding, pagar, kantin/kios, dan tempat ibadah dapat dilakukan promosi
kesehatan.
Di Tempat
Parkir Puskesmas
Tempat
parkir Puskesmas sebaiknya dilakukan promosi kesehatan yang bersifat umum.
Misalnya tentang pentingnya melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS), seruan Presiden tentang Kesehatan , Himbauan untuk menggunakan obat
generic berlogo, bahaya merokok, bahaya mengkonsumsi minuman keras, bahaya
menyalahgunakan napza, dll. Pesan tersebut ditampilkan dalam bentuk
baliho/billboard.
Di Taman
Puskesmas
Taman
puskesmas memang diperlukan guna memperindah pemandangan disekitar puskesmas,
namun demikian, taman ini sebenarnya digunakan sebagai sarana me mperkenalkan berbagai jenis tanaman yang berkhasiat obat.
Jika demikian, taman tersebut dapat dikatakan sebagai Taman Obat Keluarga
(TOGA). Ditaman puskesmas, sekaligus ditunjukkan
jenis tanaman dengan kandungan gizinya, bahkan dapat ditampilkan berbagai hewan
sumber protein hewani, kolam beserta ikan sungguhan juga dapat dibuat guna
menambah keindahan taman.
Di
Dinding Puskesmas
Dinding puskesmas dapat ditampilkan
pesan promosi kesehatan misalnya dalam bentuk poster, agar penampilan pesan
tidak merusak keindahan disarankan tidak banyak memasang poster di dinding.
Di
pagar Pembatas Kawasan Pusekesmas
Pembatas
Kawasan Puskesmas Pesan yang ditampilkan di sarana ini disesuaikan dengan
fungsi sarana,Pada saat-saat tertentu, misalnya kampanye Hari Kesehatan
Nasional, kampanye Hari AIDS, dll, dapat dipasang spanduk, pemasangan spanduk
ini juga harus diperhatikan agar tidak merusak pemandangan.
Di
Kantin
Di kantin, sebaiknya ditampilkan pesan
yang berkaitan dengan konsumsi gizi seimbang, di
kios bacaan ditampilkan pesan tentang bagaimana membaca
secara sehat (agar tidak merusak mata), dan lain-lain. Bentuk media komunikasi
yang cocok seperti poster atau neon box, dan leaflet, brosur atau selebaran
yang dapat diambil secara grati
Di
Tempat Ibadah
Tempat ibadah di Puskesmas biasanya
untuk kepentingan individu atau kelompok kecil, seperti musholla. Pesan yang
disampaikan sebaiknya berupa pesan-pesan untuk kesehatan
jiwa dan pentingnya menjaga kebersihan/ kesehatan
lingkungan.
BAB III
PENUTUP
a.
KESIMPULAN
Promosi kesehatan didalam gedung puskesmas adalah
promosi kesehatan yang dilaksanakan
dilingkungan dan gedung puskesmas seperti di
tempat pendaftaran, poliklinik, ruang perawatan,
laboratorium, kamar obat, dan halaman puskesmas. Kegiatan promosi
kesehatan didalam gedung puskesmas dilaksanakan sejalan dengan pelayanan yang
di selenggarakan puskesmas.
Kegiatan promosi kesehatan di dalam gedung dapat dilakukan
seperti : di tempat pendaftaran, di poliklinik, di ruang pelayanan KIA &
KB, di ruang perawatan inap, di tempat tidur, penggunaan bahan bacaan
(bibliografi), penyuluhan berkelompok, pemanfaatan ruang tunggu, pendekatan
keagamaan, di laboratorium, di kamar obat, di tempat pembayaran, di kamar
khusus, di halaman dan di tempat ibadah.
b.
SARAN
Demikianlah
makalah ini kami buat untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan kita pada
mata kuliah Komunitas tentang ‘Promosi Kesehatan Di Dalam Gedung‘. Kami selaku
penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu,
kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca agar
makalah selanjutnya dapat lebih baik lagi. Terima Kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar