BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Promosi atau
pendidikan kesehatan pada hakikatnya adalah suatu kegiatan atau usaha
menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu. Dengan
harapan pesan tersebut masyarakat, kelompok dan individu memperolah pengetahuan
tentang kesehatan yang lebih baik.
Indicator
dari dari promosi kesehatan tersebut diantaranya :
1.
PHBS
2.
Bayi mendapat Asi Eksklusif
3.
Desa yang bergaram yodium
4.
Posyandu Purnama
5.
Desa siaga
6.
Penyuluhan NAFZA
B. Rumusan
Masalah
1. Apakah
pengertian dan aspek-aspek dari indicator promkes?
2. Apa
saja media yang digunakan untuk promkes dan bagaiman kekurangan dan kelebihan
dari masing-masing media?
C. Tujuan
Tujuan umum:
Memahami tentang ilmu keperawatan komunitas
Tujuan
khusus:
Mengetahui
tentang promosi kesehatan dalam gedung dan kegiatan apa saja yang dilakukan
didalam gedung.
D. Manfaat
Manfaat
yang dapat kita petik dari penyusunan makalah ini adalah kita dapat memahami
tentang promosi kesehatan dan indicator-indikator yang ada dalam promkes serta
kelebihan & kekurangan dari media promkes.
BAB
II
PEMBAHASAN
1. PHBS
a. Pengertian
Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat adalah wujud keberdayaan masyarakat yang sadar, mau dan
mampu mempraktekkan PHBS. Dalam hal ini ada 5 program priontas yaitu KIA, Gizi,
Kesehatan Lingkungan, Gaya Hidup, dan Sehat / Asuransi Kesehatan / JPKM. Sedangkan
penyuluhan PHBS itu adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau
menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat,
dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi,
untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan
(Advokasi), bina suasana (Social Support) dan pemberdayaan masyarakat
(Empowerment).
Dengan
demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, terutama
dalam tatanan masing-masing, dan masyarakat dapat menerapkan cara-cara hidup
sehat dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
b. Indikator PHBS
Indikator nasional PHBS
ada 10, yaitu :
1. Persalinan ditolong
oleh tenaga kesehatan
2. Memberi bayi ASI
Eksklusi
3. Menimbang balita
setiap bulan
4. Menggunakan Air
Bersih
5. Mencuci tangan
dengan air bersih dan sabun
6. Menggunakan jamban
sehat
7. Memberantas jentik
di rumah
8. Makan sayur dan buah
setiap hari
9. Melakukan aktifitas
fisik setiap hari
10. Tidak merokok di
dalam rumah
Keterangan INDIKATOR PHBS:
1. Persalinan
ditolong oleh tenaga kesehatan
Pertolongan pertama
pada persalinan balita termuda dalam rumah tangga dilakukan oleh tenaga
kesehatan (dokter, bidan).
2. Memberi
bayi ASI Eksklusif
Bayi termuda umur 0 – 6
bulan diberi ASI saja sejak lahir sampai dengan 24 jam terakhir.
3. Menimbang
balita setiap bulan
Balita (0 – 1thn)
ditimbang berat badannya secara rutin setiap bulan dan dicatat dalam KMS. Penimbangan
ke posyandu, puskesmas, pustu, RS, bidan dan sarana kesehatan lainnya minimal 8
kali setahun.
4. Menggunakan
Air Bersih
Rumah tangga
menggunakan air bersih untuk keperluan sehari-hari. Syarat fisik air bersih
adalah tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Jarak sumber air bersih
dengan tempat penampungan limbah minimal 10 m.
5. Mencuci
tangan dengan air bersih dan sabun
Kebiasaan anggota rumah
tangga umur ≥ 5 th untuk mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum dan
sesudah makan, sesudah buang air besar (BAB) dalam 1 minggu terakhir.
6. Menggunakan
jamban sehat
Rumah tangga memiliki
atau menggunakan jamban leher angsa dengan septik tank/lubang penampung kotoran
sebagai tempat pembuangan akhir.
Jamban/kakus adalah bangunan yang dipergunakan untuk membuang tinja atau kotoran manusia.tinja bagi keluarga. Manfaat jamban adalah untuk mencegah penularan penyakit dan pencemaran dari kotoran manusia.
Jamban/kakus adalah bangunan yang dipergunakan untuk membuang tinja atau kotoran manusia.tinja bagi keluarga. Manfaat jamban adalah untuk mencegah penularan penyakit dan pencemaran dari kotoran manusia.
Syarat jamban sehat
adalah :
a. Tidak
mencemari sumber air minum (jarak sumber air minum dengan lubang penampungan
minimum 10 m, bila tidak memungkinkan perlu konstruksi kedap air).
b. Tidak
berbau dan tinja tidak dijamak oleh serangga dan tikus.
c. Tidak
mencemari tanah di sekitarnya.
d. Mudah
dibersihkan.
e. Aman
digunakan.
f. Dilengkapi
dinding dan atap pelindung.
g. Cukup
penerangan.
h. Lantai
kedap air.
i.
Luas ruangan cukup
j.
Ventilasi cukup baik
k. Tersedia
air dan alat pembersih.
7. Memberantas
jentik di rumah
Tidak ditemukan jentik
di semua tempat yang dapat menampung air baik di dalam atau di lingkungan
rumah.
8. Makan sayur dan buah setiap hari
Anggota rumah tangga
umur > 10 th mengkonsumsi minimal 3 porsi buah dan 2 porsi sayuran setiap
hari dalam 1 minggu terakhir
9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari
Anggota keluarga umur
> 10 th melakukan aktifitas fisik setiap hari minimal 30 menit dalam 1
minggu terakhir. Aktifitas fisik yang dimaksud adalah kegiatan olah tubuh yang
membuat tubuh menjadi lebih sehat : lari, jalan, bersepeda kayuh, menimba air,
dls.
10. Tidak
merokok di dalam rumah
Anggota keluarga umur
> 10 th tidak merokok di dalam rumah ketika berada bersama anggota keluarga
lainnya selama 1 bulan terakhir.
1. BAYI
MENDAPAT ASI EKSKLUSIF
Pengertian ASI Eksklusif
Pemberian ASI eksklusif adalah bayi
hanya diberi ASI selama 6 bulan tanpa tambahan cairan lain, seperti susu
formula, jeruk, madu, air teh, dan air putih, serta tanpa tambahan makanan
padat, seperti pisang, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan nasi tim, kecuali
vitamin, mineral, dan obat.(Dwi Sunar Prasetyono:2009).
Pemberian ASI tanpa makanan dan
minuman pendamping (termasuk air jeruk, madu, air, gula), yang dimulai sejak
bayi baru lahir sampai dengan usia 6 bulan (Sulityawati:2009)
ASI stadium I
ASI stadium I adalah kolostrum.
Kolostrum merupakan cairan yang pertama disekresi oleh kelenjar payudara dari
hari ke 1 sampai hari ke 4. Kolostrum berwarna kuning keemasan disebabkan oleh
tingginya komposisi lemak dan sel-sel hidup. Kolostrum merupakan pencahar
(pembersih usus bayi) yang membersihkan mekonium sehingga mukosa usus bayi yang
baru lahir segera bersih dan siap menerima ASI.
ASI stadium II
ASI stadium II adalah ASI peralihan.
ASI ini diproduksi pada hari ke 4 sampai hari ke 10. Komposisi protein makin
rendah, sedangkan lemak dan hidrat arang makin tinggi dan jumlah volume ASI
semakin meningkat.
ASI stadium III
ASI stadium III adalah ASI matur.
ASI yang disekresi dari hari ke 10 sampai seterusnya. ASI matur merupakan
nutrisi bayi yang terus berubah disesuaikan dengan perkembangan bayi sampai
berumur 6 bulan (Purwanti: 2004).
Manfaat ASI Eksklusif
Menurut (Dwi Sunar Prasetyono:2009) menyusui bayi
mendatangkan keuntungan bagi bayi, ibu, keluarga, masyarakat, dan negara.
Manfaat ASI Bagi Bayi
·
Ketika
bayi berusia 6-12 bulan, ASI bertindak sebagai makanan utama bayi, karena
mengandung lebih dari 60% kebutuhan bayi. Setelah berumur 1 tahun, meskipun ASI
hanya bisa memenuhi 30% dari kebutuhan bayi, pemberian ASI tetap dianjurkan.
·
Para
dokter menyepakati bahwa pemberian ASI dapat mengurangi resiko infeksi lambung
dan usus, sembelit, serta alergi.
·
Bayi
yang diberi ASI lebih kebal terhadap penyakit ketimbang bayi yang tidak
memperoleh ASI.
·
ASI
selalu siap sedia ketika bayi menginginkannya.
·
Apabila
bayi sakit, ASI adalah makanan yang terbaik untuk diberikan kepadanya.
·
Bayi
yang lahir prematur lebih cepat tumbuh jika diberi ASI.
·
IQ
pada bayi yang memperoleh ASI lebih tinggi 7-9 poin ketimbang bayi yang tidak
diberi ASI.
Manfaat ASI Bagi Ibu
·
Isapan
bayi dapat membuat rahim menciut, mempercepat kondisi ibu untuk kembali ke masa
prakehamilan, serta mengurangi risiko perdarahan.
- Lemak disekitar panggul dan pada yang ditimbun pada masa kehamilan berpindah ke dalam ASI, sehingga ibu lebih cepat langsing kembali.
- Risiko terkena kanker rahim dan kanker payudara lebih rendah.
- Menyusui bayi lebih menghemat waktu.
- ASI lebih praktis.
- ASI lebih murah.
- ASI selalu bebas kuman.
- ASI dalam payudara tidak pernah basi.
Manfaat ASI Bagi Keluarga
- Tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk membeli susu formula dan peralatannya.
- Jika bayi sehat, berarti keluarga mengeluarkan lebih sedkit biaya guna perawatan kesehatan dan menghemat waktu keluarga.
- Penjarangan kehamilan lantaran efek kontrasepsi MAL dari ASI eksklusif.
- Menghemat tenaga keluarga karena ASI selalu siap tersedia.
- Keluarga tidak perlu repot membawa botol susu, dan lain sebagainya ketika bepergian.
Manfaat ASI Bagi Negara
- Menghemat devisa negara lantaran tidak perlu mengimpor susu formula dan peralatan lainnya.
- Bayi sehat membuat negara lebih sehat.
- Penghematan pada sektor kesehatan, karena jumlah bayi yang sakit hanya sedikit.
- Memperbaiki kelangsungan hidup anak dengan menurunkan angka kematian.
- Melindungi lingkungan lantaran tidak ada pohon yang digunakan sebagai kayu bakar untuk merebus air, dan peralatannya.
- ASI merupakan sumber daya yang terus menerus diproduksi.
Kiat Memperbanyak Pasokan ASI
- Makan sebanyak yang anda butuhkan untuk memuaskan rasa lapar. Sering makan selama 24 jam dan makan makanan kecil ketika bayi menyusu.
- Minum untuk memuaskan dahaga, tetapi jangan memaksakan diri untuk minum lebih banyak dari yang anda inginkan, karena ini justru bisa mengurangi pasokan air susu.
- Meluangkan waktu untuk memusatkan perhatian dan memberi respons terhadap kebutuhan mengisap dari bayi: menyusui berdasarkan permintaan bayi.
- Kurangi sumber isapan lainnya: termasuk dot atau botol berisi sari buah atau air.
- Memompa keluar air susu untuk meningkatkan rangsangan pada payudara.
Faktor Terkait Pemberian ASI Eksklusif
Aspek-aspek tersebut adalah sebagai berikut:
Aspek pemahaman dan Pola pikir
- Rendahnya tingkat pemahaman tentang pentingnya ASI selama 6 bulan pertama kelahiran bayi dikarenakan kurangnya informasi dan pengetahuan yang dimiliki oleh para ibu mengenai segala nilai plus nutrisi dan manfaat yang terkandung dalam ASI. Selain itu, kebiasaan para ibu yang bekerja, terutama yang tinggal di perkotaan, juga turut mendukung rendahnya tingkat ibu menyusui. Adapun mitos tentang pemberian ASI bagi bayi, misalnya ibu yang menyusui anaknya dapat menurunkan kondisi fisik dirinya merupakan suatu mitos yang sulit diterima oleh akal sehat.
Aspek Gizi
- ASI mengandung nutrisi lengkap yang dibutuhkan oleh bayi hingga 6 bulan pertama kelahirannya. ASI pertama yang diberikan kepada bayi, yang sering disebut kolostrum, banyak mengandung zat kekebalan, terutama Ig A yang berfungsi melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi, seperti diare.
- Kadar protein yang dikandung dalam kolostrum lebih tinggi daripada ASI matang atau mature. Adapun kandungan lemak dan laktosanya (gula darah) lebih rendah daripada ASI mature. Kolostrum juga mengandung vitamin, seperti vitamin A, B6, B12, C, D, dan K, serta mineral, terutama zat besi dan kalsium sebagai zat pembentukan tulang. Sama halnya dengan ASI mature, kolostrum juga mengandung enzim-enzim pencernaan yang belum mampu diproduksi oleh tubuh bayi, seperti protease (untuk menguraikan protein), lipase (untuk menguraikan lemak), dan amilase (untuk menguraikan karbohidrat). Itulah yang membuat kolostrum mudah sekali dicerna oleh sistem pencernaan bayi yang belum sempurna. Jadi dapat disimpulkan bahwa menyusui pada sejam pertama setelah kelahiran bayi, yang dilanjutkan dengan menyusui secara eksklusif selama 6 bulan, akan menyelamatkan lebih dari satu juta bayi.
Aspek Pendidikan
- Memberikan ASI eksklusif kepada bayi pada awal kehidupannya (ketika otak masih bersifat plastis) merupakan hal yang sangat penting. Komposisi ASI yang sarat nutrisi lengkap, termasuk DHA dan AA, harus diketahui oleh semua ibu hamil dan menyusui, sehingga bayi mendapatkan nutrisi terbaik sejak awal kehidupannya.
- Terkait hal itu, perlu diketahui bahwa 80% kecerdasan anak ditentukan saat anak berumur 0-6 bulan dengan pemberian ASI guna membangun sel-sel saraf.
Aspek Imunologik
- Para ahli berpendapat bahwa ASI mengandung zat anti-infeksi yang bersih dan bebas kontaminasi. Kadar IgA dalam kolostrum cukup tinggi, zat ini berfungsi melumpuhkan bakteri patogen E.coli dan berbagai virus pada saluran pencernaan.
- Laktoferin bersifat bakteriostatik (menghambat pertumbuhan bakteri), yang berpengaruh terhadap faktor pertumbuhan Laktobasilus bifidus yang cepat tumbuh dan berkembang biak dalam saluran pencernaan bayi yang mendapatkan ASI. Lysosim yang diproduksi makrofag berfungsi melindungi bayi dari bakteri E.coli dan salmonella, serta virus.
Aspek Psikologis
- Saat menyusui, terjalinlah ikatan psikologis antara ibu dan bayi, yang tidak diperoleh dari pemberian susu formula. Proses ini disebut perlekatan (bonding). Secara psikologis, menyusui mengandung tiga hal penting.
- Pertama, menyusui dapat membangkitkan rasa percaya diri bahwa ibu mampu menyusui dengan produksi ASI yang mencukupi kebutuhan bayi.
- Kedua, interaksi antara ibu dan bayi. Kasih sayang ibu dapat memberikan rasa aman dan tenang, sehingga bayi bisa lebih agresif menyusui.
- Ketiga, kontak langsung ibu dan bayi melalui sentuhan kulit mampu memberikan rasa aman dan puasa.
Aspek Kecerdasan
- Para ahli gizi sependapat bahwa ASI mengandung DHA dan AA yang dibutuhkan bagi perkembangan otak. Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama setelah kelahiran bayi mempunyai dua dampak positif.
- Pertama, dengan asupan gizi yang optimal, ASI dapat membantu perkembangan sistem saraf otak yang berperan meningkatkan kecerdasan bayi.
- Kedua, berdasarkan hasil penelitian di Denmark, bahwa bayi yang diberi ASI hingga lebih dari 9 bulan akan tumbuh cerdas.
- Inilah yang diungkapkan oleh seorang konsultan neonatology RSCM di Jakarta, Prof. Rulina Suradi, Sp.A(K) IBCLC.
Aspek Neurologis
- Dengan meminum ASI, koordinasi saraf pada bayi yang terkait aktivitas menelan, mengisap, dan bernafas semakin sempurna.
2. DESA
YANG BERGARAM YODIUM.
Garam beryodium yang digunakan sebagai garam konsumsi harus
memenuhi standar nasional indonesia (SNI) antara lain mengandung yodium sebesar
30 – 80 ppm (Depkes RI, 2000).
Persyaratan Pemenuhan Garam Sehat.
1. Di bejana atau wadah tertutup
2. Tidak kena cahaya.
3. Tidak dekat dengan tempat lembab
air, hal ini untuk menghindari penurunan kadar yodium dan meningkatkan kadar
air, karena kadar yodium menurun bila terkena panas dan kadar air yang tinggal
akan melekatkan yodium.
Cara penggunaan garam yodium:
1. Tidak di bumbukan pada sayuran
mendidih, tetapi dimasukkan setelah sayuran diangkat dari tungku, kadar Kalium
Iodate (KIO3) dalam makanan akan terjadi penurunan setelah dididihkan 10 menit.
2. Kadar yodium juga akan menurun pada
makanan yang asam, makin asam makanan
makin mudah menghilangkan KIO3 dari
makanan tersebut.
Contoh :
Perubahan kadar yang di tambahkan pada berbagai macam makanan sebelum dan
sesudah di panaskan dengan pengukuran yang dilakukan di laboratorium adalah
sebagai berikut :
Proses perusak
terhadap kandungan yodium
1. Merebus (terbuka) kadar yodium
hilang ± 50 %
2. Menggoreng kadar yodium hilang ± 35
%
3. Memanggang kadar yodium hilang ± 25
%
4. Brengkesan atau pepesan kadar yodium
hilang ± 10 %
Ciri-ciri Pemilihan Garam Yang Baik di Pasaran
1.
Berlabel
mengandung yodium
2.
Berwarna
putih bersih.
3.
Kering
4.
Kemasan
baik / tertutup rapat.
3. POSYANDU
PURNAMA
Posyandu
merupakan salah satu upaya pelayanan kesehatan yang dikelola oleh masyarakat
dengan dukungan teknis petugas Puskesmas. Pada perkembangannya posyandu dibagi
menjadi 4 strata yaitu posyandu pratama, posyandu madya, posyandu purnama dan
posyandu mandiri. Pembagian keempat strata posyandu tersebut berdasarkan pada
tingkat kualitas dan telaah kemandirian posyandu. Posyandu yang memiliki
tingkat kualitas paling tinggi dan paling mandiri dikelompokkan dalam posyandu
mandiri. Selain itu, semakin posyandu menjadi posyandu mandiri maka tingkat
pemberdayaan masyarakat juga semakin tinggi dibanding dengan posyandu pada
tingkat pratama, madya atau purnama. Perkembangan posyandu tersebut sangat dipengaruhi
oleh upaya kader dalam mengelola posyandu serta tingginya pemberdayaan dan
peran serta masyarakat dalam kegiatan posyandu di wilayah tersebut. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kader terhadap pencapaian posyandu
mandiri di Kabupaten Jember.
Penelitian
ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Populasi pada penelitian ini adalah
seluruh kader posyandu mandiri yang ada di Wilayah Kabupaten Jember yaitu
sebanyak 344 posyandu. Teknik pengambilan sampelnya adalah simple ramdom
sampling dan didapatkan jumlah sampel sebanyak 76 kader posyandu dari 76
posyandu mandiri. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan program komputer
SPSS dengan uji statistik regresi logistik berganda.
Upaya
yang direkomendasikan dalam penelitian ini adalah: Sebaiknya perlu dilakukan
pelatihan kader secara rutin oleh tenaga puskesmas maupun dinas kesehatan dan
swasta, perlu dilakukan pembinaan secara berkelanjutan dan intensif kepada
kader, perlu kajian lebih lanjut terhadap bentuk pelatihan yang efektif yang
dapat meningkatkan motivasi dan kemampuan kader, kerjasama dengan instansi
terkait perlu ditingkatkan melalui pertemuan rutin dalam rangka membahas
upaya-upaya bersama yang dapat dilakukan untuk meningkatkan fungsi Posyandu,
Bidan atau petugas kesehatan lain yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan
posyandu sebaiknya dapat menjaga kepercayaan masyarakat dan kader, bagi Dinas
Kesehatan maupun pihak Puskesmas perlu ada upaya untuk mengadakan penilaian
langsung berkaitan dengan stratifikasi posyandu.
4. DESA
SIAGA
Desa Siaga adalah desa yang
penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk
mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan
kesehatan secara mandiri. Sebuah Desa dikatakan menjadi desa siaga apabila desa
tersebut telah memiliki sekurang-kurangnya sebuah Pos Kesehatan Desa
(Poskesdes) (Depkes, 2007). Konsep Desa Siaga yang dimaksudkan
untuk memberdayakan masyarakat agar mau dan mampu hidup sehat itu harus
berkesinambungan dan menjadi bagian dari warga desa tersebut.
Poskesdes adalah Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa dalam rangka
mendekatkan/menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa. UKBM
yang sudah dikenal luas oleh masyarakat yaitu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu),
Warung Obat Desa, Pondok Persalinan Desa (Polindes), Kelompok Pemakai Air,
Arisan Jamban Keluarga dan lain-lain (Depkes, 2007).
Untuk dapat menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa, Poskesdes memiliki kegiatan:
- Pengamatan epidemiologi sederhana terhadap penyakit terutama penyakit menular yang berpotensi menimbulkan
- Kejadian Luar Biasa (KLB) dan faktor resikonya termasuk status gizi serta kesehatan ibu hamil yang beresiko.
- Penanggulangan penyakit, terutama penyakit menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan KLB serta faktor resikonya termasuk kurang gizi.
- Kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana dan kegawatdarutan kesehatan.
- Pelayanan medis dasar sesuai dengan kompetensinya.
- Promosi kesehatan untuk peningkatan keluarga sadar gizi, peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), penyehatan lingkungan dan lain-lain.
Dengan demikian Poskesdes diharapkan
sebagai pusat pengembangan atau revitalisasi berbagai UKBM yang ada di
masyarakat desa. Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, Poskesdes harus didukung
oleh sumber daya seperti tenaga kesehatan (minimal seorang bidan) dengan
dibantu oleh sekurang-kurangnya 2 orang kader. Selain itu juga harus disediakan
sarana fisik berupa bangunan, perlengkapan dan peralatan kesehatan serta sarana
komunikasi seperti telepon, ponsel atau kurir.
Untuk sarana fisik Poskesdes dapat
dilaksanakan melalui berbagai cara/alternatif yaitu mengembangkan Polindes yang
telah ada menjadi Poskesdes, memanfaatkan bangunan yang sudah ada misalnya
Balai Warga/RW, Balai Desa dan lain-lain serta membangun baru yaitu dengan
pendanaan dari Pemerintah (Pusat atau Daerah), donatur, dunia usaha, atau
swadaya masyarakat.
Kriteria Desa Siaga
1.
Adanya
forum masyarakat desa
2.
Adanya
pelayanan kesehatan dasa
3.
Adanya
UKBM Mandiri yang dibutuhkan masyarakat desa setempat
4.
Dibina
Puskesmas Poned
5.
Memiliki
system surveilans (faktor resiko dan penyakit) berbasis masyarakat.
6.
Memiliki
system kewaspadaan dan kegawatdaruratan bencana berbasis masyarakat.
7.
Memiliki
system pembiayaan kesehatan berbasis masyarakat.
8.
Memiliki
lingkungan yang sehat.
9.
Masyarakatnya
ber perilaku hidup bersih dan sehat.
5. PENYULUHAN
NAFZA
NAPZA adalah singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat
Adiktif lainnya. Istilah ini lazimnya di lingkungan masyarakat disebut NARKOBA
(Narkotika dan bahan/ obat berbahaya).
NAPZA/NARKOBA
meliputi:
a. Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri
dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Contoh: Ganja/ Cimeng/ Gele, Heroin/Putaw, Opium, Kokain, Metadon.
b. Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat
yang bukan narkotika, yang mempengaruhi susunan saraf pusat dan
menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku. Contoh:
Amfetamin/ Ekstasi, Shabu, Inex, Obat
penenang/obat tidur.
c. Zat
adiktif lainnya.
Zat adiktif lainnya adalah bahan lain atau obat bukan
narkotik atau psikotropika yang penggunaannya dapat menimbulkan ketergantungan.
Contoh:Tembakau/Rokok, Alkohol/ Miras
(minuman keras), Inhalansia (Lem, Tinner).
Jenis-jenis NAPZA/NARKOBA yang sering disalahgunakan
adalah:
Putaw,
Ekstasi, Shabu, Pil BK/ Pil koplo, Ganja. Alkohol, Rokok, Lem, Tinner.
Asal Narkoba/Napza
1. Yang berasal dari tanaman adalah
ganja dan nikotin
2. Yang berasal dari tanaman dan diolah
secara kimia yang disebut semi sintetis. Contoh : putaw yang berasal dari
tanaman candu, alcohol
3. Yang berasal dari bahan kimia murni
(sintetis) adalah ektasi, shabu dan obat penenang/tidur.
Pengaruh
Narkoba/Napza
1.
Memacu
kerja otak, disebut stimulans. Dapat menimbulkan rasa riang dan sulit tidur.
Contoh : ektasi, shabu, nikotin
2.
Menghambat
kerja otak, disebut depresan. Dapat menimbulkan kantuk, rasa tenang/rileks.
Contoh : putaw, obat penenag/tidur dan alcohol
3.
Menyebabkan
khayal atau halusinasi, disebut halusinogen. Contoh : ganja
Dampak
Penyalahgunaan Narkoba/Napza Pada Umumnya
Penyalahgunaan narkoba adalah
penggunaan narkoba/napza bukan untuk tujuan pengobatan, melainkan untuk dapat
menikmati pengaruhnya. Namun pengaruh itu hanya sementara.Jika pemakaiannya
dihentikan, pengaruh itu hilang. Setelah itu muncul rasa tidak enak. Untuk
menghilangkan rasa tidak enak, lalu ia menakai lagi narkoba. Demikian
seterusnya, akhirnya menjadi kecanduan atau ketergantungan. Karena cukup sering
disalahgunakan, timbul gangguan kesehatan.
a.
Gangguan kesehatan fisik
1.
Kerusakan
organ vital, termasuk otak, jantung, paru-paru, hati, ginjal, dan organ
reproduksi .
2.
Keracunan
dengan berbagai tanda dan gejala, seperti mual, muntah, pusing, kejang,
gemetar, jantung berdebar, nyeri dada, denyut jantung meningkat, suhu badan
naik, tekanan darah tinggi, pupil melebar, sampai koma (setiap jenis
narkoba dan dosis yang digunakan mempunyai dampak keracunan berbeda).
3.
Gejala
putus obat (withdrawal syndrome), seperti antara lain mual, muntah,
diare, mengantuk, pilek, bersin, mata berair, pupil melebar, tekanan darah naik,
ritme pernafasan meningkat, suhu badan naik, gemetar, hilang selera makan,
sulit tidur, Jantung berdebar, lemas, kejang lambung, impotensi, gangguan
jantung dan ginjal, gangguan paru-paru dan saluran nafas, (setiap jenis narkoba
menimbulkan gejala putus obat yang berbeda).
4.
Gejala
Putus Obat dikalangan pengguna narkoba disebut "sakauw", singkatan
dari "sakit sekali karena putauw". Sakauw digambarkan oleh
penderitanya sebagai keadaan penderitaan sakit sekujur tubuh, gabungan dari
semua rasa sakit/nyeri yang hebat.
b.
Gangguan kesehatan psikis
Selain
dari dampak terhadap kesehatan fisik, keracunan dan gejala putus narkoba juga
menimbulkan gangguan psikis, seperti antara lain gelisah, cemas, takut, curiga
dan waspada berlebihan, ketakutan berlebihan, panik, , bingung, mudah
tersingung, depresi, kegembiraan yang berlebihan, agresif, gangguan daya
ingat (mudah lupa), gangguan nalar dan konsentrasi, banyak bicara,
gangguan kesadaran dan perilaku.
c. Memburuknya
kehidupan social
Pemakaian
napza/narkoba yang lama menyebabkan prestasi sekolah mundur bahkan berhenti
sekolah. Hubungan dengan keluarga menjadi buruk, karena ketagihan pemakai
NAPZA mulai menjual barang, berbohong dan mencuri untuk membeli karena
harganya mahal.
Pengenalan
Dini Dan Ciri Penyalahgunaan Napza/Narkoba.
1. ANAK:
·
Sulit
memusatkan perhatian pada suatu kegiatan atau tidak tekun
·
Sering
sakit
·
Mudah
kecewa
·
Mudah
murung
·
Sudah
merokok sejak sekolah dasar
·
Agresif
dan destruktif
·
Sering
berbohong, mencuri atau melawan tata tertib
·
IQ
taraf perbatasan (IQ 70-90)
2.
REMAJA:
·
Mempunyai
rasa rendah diri, kurang percaya diri dan mempunyai citra
diri negative
·
Sifat
sangat tidak sabar
·
Diliputi
rasa sedih atau cemas
·
Cenderung
melakukan sesuatu yang mengandung risiko tinggi bahaya
·
Cenderung
memberontak
·
Tidak
mau mengikuti peraturan/tata nilai yang berlaku
·
Kurang
taat beragama
·
Berkawan
dengan penyalahguna NAPZA
·
Motivasi
belajar rendah
·
Adanya
hambatan atau penyimpangan dalam perkembangan psikoseksual (pemalu, sulit
bergaul, sering masturbasi, suka menyendiri, kurang bergaul dengan lawan
jenis).
·
Mudah
menjadi bosan, jenuh, murung.
·
Cenderung
merusak diri sendiri
Cara Pencegahan / menangkal
penyalahgunaan narkoba
a. Memahami
diri sendiri :
·
Memahami
diri sendiri dengan menerima segala kelebihan dan kekurangan
·
bersikap
positif terhadap keberadaan dirinya dan orang lain/mengembangkan citra diri
yang positif
·
memupuk
kebiasaan yang baik seperti : menjaga kesehatan, mematuhi orang tua dan guru,
jujur, adil dan sopan
b.
Mengembangkan rasa percaya diri
·
Mampu
menyatakan hak-haknya dan menghargai hak-hak orang lain.
·
Berani
menyatakan pendapat, berbicara jelas dan tenang
·
Tidak
mudah dipengaruhi orang lain dan tidak membiarkan orang lain memaksa melakukan
sesuatu yang tidak dikehendakinya.
c.
Mengembangkan kemampuan mengelola pikiran, emosi/perasaan
dan perilaku.
Perasaan atau emosi adalah reaksi
dalam diri seseorang terhadap peristiwa di sekelilingnya, contoh : perasaan
bahagia, gembira, tenang, sedih, kecewa, marah, cemas. Karena peristiwa di
sekeliling selalu berubah, perasaan pun sering berubah.
Mengelola perasaan artinya melakukan
sesuatu terhadap perasaan setelah dipikir, agar hal itu tidak merugikan dirimu
dan orang lain. Jika belajar mengelola perasaan kamu akan lebih mudah mengatur
hidupmu, lebih terkendali dan emosimu akan lebih tenang.
d.
Memiliki dan meningkatkan ketrampilan menyelesaikan
masalah
e.
Meningkatkan ketrampilan kemampuan berkomunikasi
secara efektif terhadap teman sebaya dan orang dewasa
f.
Meningkatkan ketakwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa
g.
Mengisi waktu dengan kegiatan yang positif
h.
Aktif dalam kegiatan pencegahan penyalahgunaan
Napza/Narkoba di sekolah.
MEDIA PROMOSI KESEHATAN
Media promosi kesehatan adalah semua
sarana atau upaya untuk menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan
oleh komunikator, baik itu media cetak, elektronik, dan media luar ruang,
sehingga sasaran dapat meningkat pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat
berubah prilakunya kea rah positif terhadap kesehatan.
Tujuan dari media promosi kesehatan:
1. Media dapat mempermudah penyampaian informasi
2. Dapat memperjelas informasi
3. Media dapat mempermudah pengertian
4. Mengurangu komunikasi yang
verbalistik
5. Dapat menampilkan objek yang tidak
dapat ditangkap dengan mata
6. Memperlancar komunikasi dll
Penggolongan
media promosi kesehatan
a. Media cetak, yaitu suatu media
statis yang mengutamakan pesan-pesan visual. Media cetak umumnya terdiri dari
gambaran sejumlah kat,gambar atau foto dalam tata warna.
Adapun
macam-macamnya adalah :
1) Poster
2) Leaflet
3) Brosur
4) Majalah
5) Surat kabar
6) Lembar balik
7) Sticker
8) Pamphlet
Kelebihan
media cetak
-
Tahan
lama
-
Mencakup
banyak orang
-
Biaya
tidak tinggi
-
Tidak
perlu listrik
-
Dapat
dibawa kemana-mana
-
Dapat
mengungkit rasa keindahan
-
Mempermudah
pemahaman
-
Meningkatkan
gairah belajar
Kelemahan
media cetak
-
Media
ini tidak dapat menstimulir efek suara dan efek gerak
-
Mudah
terlipat
b. Media elektronik, yaitu suatu media
bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan didengar dalam menyampaikan pesannya
melalui alat bantu elektronik. Adapun macam-macamnya antara lain :
1. TV
2. Radio
3. Film
4. Video film
5. Cassette
6. CD
7. VCD
Kelebihan
media elektronik
1) Sudah dikenal masyarakat
2) Mengikutsertakan semua panca indra
3) Lebih mudah dipahami
4) Lebih menarik karna ada suara dan
gambar yang bergerak
5) Bertatap muka
6) Penyajian dapat dikendalikan
7) Jangkauan relative lebih besar
8) Sebagai alat diskusi dan dapat
diulang-ulang
Kekurangan
media elektronik
1) Biaya lebih tinggi
2) Sedikit rumit
3) Perlu listrik
4) Perlu alat canggih untuk produksinya
5) Perlu persiapan matang
6) Peralatan selalu berkembang dan
berubah
7) Perlu keterampilan penyimpanan
8) Perlu trampil dalam pengoprasian
b. Media luar ruang, yaitu media yang
menyampaikan pesannya diluar ruang secara umum melalui media. Diantaranya ialah
:
1. Papan reklame
2. Spanduk
3. Pameran
4. Banner
5. TV layar lebar
Kelebihan
media luar ruang
1) Sebagai informasi umum dan hiburan
2) Mengikutsertakan semua panca indra
3) Lebih mudah di pahami
4) Lebih menarik karena ada suara dan
gambar bergerak
5) Bertatap muka
6) Penyajian dapat dikendalikan
7) Jangkauan relative lebih besar
8) Dapat menjadi tempat bertanya lebih
detail
Kekurangan
media luar ruang
o
Biaya
lebih tinggi
o
Sedikit
rumit
o
Memerlukan
listrik
o
Memerlukan
alat canggih untuk produksinya
o
Perlu
persiapan matang
o
Peralatan
selalu berkembang dan berubah
o
Perlu
keterampilan penyimpanan
o
Perlu
keterampilan dalam pengoprasian
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Promosi atau
pendidikan kesehatan pada hakikatnya adalah suatu kegiatan atau usaha
menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu. Dengan
harapan pesan tersebut masyarakat, kelompok dan individu memperolah pengetahuan
tentang kesehatan yang lebih baik.
Indicator
dari dari promosi kesehatan tersebut diantaranya :
1. PHBS
2. Bayi
mendapat Asi Eksklusif
3. Desa
yang bergaram yodium
4. Posyandu
Purnama
5. Desa
siaga
6. Penyuluhan
NAFZA
B. SARAN
Demikianlah
makalah ini kami buat untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan kita pada
mata kuliah Komunitas tentang. Saya selaku penulis sadar bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu, saya mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari para pembaca agar makalah selanjutnya dapat lebih
baik lagi. Terima Kasih.
DAFTAR
PUSTAKA
Prof.Dr. Notoatmodjo Soekidjo, 2005,
PROMOSI KESEHATAN Teori dan Aplikasi, Jakarta
: RINEKA CIPTA
Prasetyono
Sunar Dwi, 2012, Buku Pintar Asi
Eksklusif, Jogyakarta : Diva Press
Online Casino Website in Nigeria (Page 2) - ChoEgocasino
BalasHapusOnline Casino Website in Nigeria (Page 1xbet 2) – 카지노사이트 ChoEgocasino.com. There 샌즈카지노 are loads of online casino